BANJARMASIN, kalseltoday.com — Suasana di salah satu ruang konferensi Jelita Hotel Banjarmasin terasa berbeda sore itu. Puluhan pelaku perikanan, akademisi, hingga pejabat daerah berkumpul, berbagi pandangan tentang satu misi besar: memperkuat budidaya ikan Haruan di Kalimantan Selatan.
Focus Group Discussion (FGD) yang diinisiasi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan (Dislautkan Kalsel) ini bukan sekadar seremonial. Selama tiga hari penuh, para peserta akan menggali persoalan, mengevaluasi strategi, hingga merumuskan rencana aksi konkret.
"Kami berharap ini menjadi ruang bersama untuk menyusun langkah nyata," ujar Nadiyah, S.Si., MIL., Sekretaris Dislautkan Kalsel, saat membuka forum.
FGD ini tak hanya membahas angka produksi atau target budidaya. Di balik itu, ada harapan besar: membangun ekosistem budidaya Haruan yang berkelanjutan, meningkatkan kesejahteraan pembudidaya, hingga memperkuat kemandirian pangan daerah.
Diskusi berlanjut ke hari kedua, ketika teknik pengelolaan induk, pembenihan, hingga efisiensi pakan dibedah. Narasumber dari BPBAT Mandiangin dan Universitas Lambung Mangkurat memperkaya forum dengan berbagi riset dan inovasi terbaru.
Bagi Sulaiman Thalib, Kepala Bidang Perikanan DKP3 Kota Banjarmasin yang hadir, FGD ini lebih dari sekadar pertemuan biasa. "Ini forum yang membuka peluang membangun jaringan dan solusi nyata," ujarnya optimis.
Di akhir acara, bukan hanya daftar rekomendasi yang dihasilkan, tetapi juga semangat baru: untuk menjaga Haruan sebagai ikon perikanan Kalsel yang terus hidup di tengah tantangan zaman. (@DW)
Berita