TABALONG, kalseltoday.com - Manajemen RSUD H. Badaruddin Kasim Tabalong telah mengklarifikasi dan menanggapi video viral yang menyebarkan informasi mengenai ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit kepada tim media ini.
Kronologi peristiwa video viral yang tersebar di medsos (IG) berawal pada Sabtu (12/04/2025), yang dimana situasi di ruang pendaftaran RSUD H. Badarudin Kasim menjelang pagi menunjukkan kepadatan, yang disebabkan oleh banyaknya pasien yang datang setelah libur lebaran.
Dalam Video tersebut tampak seorang pasien laki laki menyampaikan ketidakpuasanya pada unit pelayanan RSUD HBK (H Badaruddin Kasim).
Menanggapi Video Tersebut Pihak Manjemen memberikan klarifikasi Sebagai berikut :
Pada pukul 06.00 pagi, sejumlah masyarakat telah mengantre untuk mendapatkan pelayanan.
07.00 satpam membuka pintu pelayanan poli rawat jalan, setelah itu petugas customer service cek data terkait nomor antrian.
Plt Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H. Badaruddin Kasim (HBK) Tabalong, Setyawan Andri Wibowo, S.Farm.Apt. menjelaskan lagi jam 07.30 ada miskomunikasi antara pasien dengan karyawan RS HBK, ada pasien dari poli syaraf yang tidak puas dengan jawaban dari karyawan terkait kuota pelayanan yg harus dijalankan sesuai aturan BPJS.
"Seorang pasien merasa tidak puas dengan penjelasan karyawan mengenai kuota pelayanan yang diatur sesuai dengan ketentuan BPJS," ungkapnya.
"Padahal kami dari manajemen sudah memberikan instruksi bahwa semua masyarakat akan dilayani di RSUD HBK.
Yg dimaksud Kuota BPJS adalah kuota terkait waktu pelayanan minimal 6 menit/pasien dan disesuaikan dengan jam praktek dokter (yg bisa di klaim dengan BPJS)," tambah Andri Wibowo lagi.
Untuk dokter poli syaraf pada hari sabtu dengan waktu kerja 5 jam aktif jadi mendapatkan kuota 50 orang, pada waktu kejadian tadi ada pasien berjumlah 56 org yangg datang di RSUD HBK
"Disini lah terjadi miskomunikasi, masyarakat berfikir tidak dilayani, padahal setelah itu masyarakat diberikan nomor antrian untuk ke poli syaraf sejumlah 56 org dan dilayani semua oleh dokter DPJP dengan rincian 50 org kuota BPJS dan 6 org digratiskan oleh RSUD HBK," Kata Andri Wibowo lagi.
"Sebenarnya ada hal krusial yang masuk, tadi pasien itu harusnya kontrol tgl 9 April 2025 namun datang tgl 12 April, jadi perlu penyesuaian di aplikasi agar bisa di layani, nah ini yg menjadi miskomunikasi tersebut," Jelasnya.
Hal ini menambah kesalahpahaman di antara pasien yang datangn belakangan, yang beranggapan bahwa mereka tidak akan dilayani.
Miskomunikasi tersebut yang terjadi telah menciptakan persepsi di masyarakat bahwa mereka tidak akan dilayani.
Dan, jam 12.30 semua pelayanan di poli syaraf dan di farmasi sudah selesai semua pasien mendapatkan pelayanan dan obat.
RSUD H. Badarudin Kasim telah memberikan instruksi yang jelas bahwa semua masyarakat berhak mendapatkan pelayanan.
Ini menunjukkan komitmen manajemen RSUD H. Badarudin Kasim untuk memastikan semua pasien mendapatkan akses ke pelayanan, terlepas dari kendala yang ada.
"Kami ingin menggarisbawahi bahwa pelayanan kesehatan adalah prioritas utama di RSUD H. Badarudin Kasim," tukasnya.
Manajemen berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan, serta memastikan bahwa setiap keluhan dari masyarakat ditanggapi dengan serius.
Semua pasien di poli syaraf dan farmasi telah mendapatkan pelayanan yang mereka butuhkan, menunjukkan upaya dan dedikasi tim RSUD dalam menangani masalah keterbatasan yang ada pada saat itu. (@DW)
Berita