Berita

Breaking News

Reza Adha: TPS 3R Meningkat, Tapi TPST Harus Jadi Prioritas Pengelolaan Sampah Kota


BANJARMASIN, kalseltoday.com – Persoalan pengelolaan sampah di Kota Banjarmasin kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, perhatian datang dari kalangan mahasiswa, Sabtu, (26/04/2025).

Ketua Kesatuan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah Kalimantan Selatan (KMTI Kalsel), Reza Adha, menyampaikan pandangannya mengenai kondisi pengelolaan sampah saat ini yang menurutnya sudah mengalami perkembangan, namun tetap membutuhkan perhatian serius dan peningkatan berkelanjutan.

 Reza menyebut bahwa pengelolaan sampah di Banjarmasin tidak hanya berhenti pada kegiatan pembersihan dan pengangkutan semata, melainkan telah mencakup aktivitas yang lebih luas seperti pembenahan sistem, pemanfaatan kembali sampah (reuse), serta pendauran ulang (recycle). 

Meski begitu, menurutnya, ada aspek yang perlu mendapat perhatian utama dan menjadi pondasi utama pengelolaan sampah: yakni pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, hingga pemrosesan akhir.

“Tanpa manajemen yang sistematis dari hulu ke hilir, kita hanya akan memindahkan masalah dari satu tempat ke tempat lain. Pemilahan dan pengolahan sejak dari sumbernya harus menjadi budaya masyarakat kita,” ujar Reza.

Sebagai aktivis mahasiswa yang juga aktif melakukan kajian lapangan, Reza mengungkapkan hasil risetnya terhadap program Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R). 

Menurutnya, program ini mulai menunjukkan progres yang positif di sejumlah titik di Banjarmasin. Keberadaannya dinilai berhasil membantu mengurangi tekanan dari volume sampah yang terus meningkat setiap harinya.

“TPS 3R memang mulai efektif dan memberikan solusi nyata, terutama dalam menekan jumlah sampah yang berakhir di TPA. Tapi kemajuan ini tidak boleh membuat kita cepat puas. Harus ada dorongan untuk peningkatan baik dari sisi infrastruktur, pengelolaan, maupun partisipasi masyarakat,” jelasnya.

Namun demikian, Reza menekankan bahwa solusi jangka panjang memerlukan kehadiran Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang memiliki kapasitas besar. 

Menurutnya, TPST skala besar akan mampu menampung dan mengolah volume sampah kota secara lebih efisien dan berkelanjutan, serta mampu mengintegrasikan seluruh proses mulai dari pemilahan hingga daur ulang dalam satu sistem.

“TPST harus menjadi tulang punggung pengelolaan sampah kita ke depan. Bukan hanya sebagai fasilitas teknis, tapi sebagai simbol komitmen kota dalam menjaga lingkungan. Pemerintah kota perlu menjadikan ini sebagai prioritas utama,” tegas Reza.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, dunia pendidikan, dan para pemuda untuk menciptakan budaya sadar lingkungan yang kuat di masyarakat. 

“Mahasiswa dan generasi muda punya peran strategis sebagai agen perubahan. Jika kami diberikan ruang dan dilibatkan dalam perencanaan kebijakan, saya yakin solusi kreatif dan inovatif akan terus bermunculan,” tutup Reza.

Dengan semakin kompleksnya tantangan lingkungan di era modern, suara-suara kritis seperti yang disampaikan Reza Adha menjadi penanda bahwa isu lingkungan bukan lagi sekadar wacana, tapi panggilan nyata untuk bertindak bersama. (***)
© Copyright 2022 - Kalsel Today