 |
| (Ilustasi: Lapangan Mini Soccer SKB Mulawarman) |
Keinginan memiliki sarana olahraga dengan tarap Nasional sebenarnya sudah lama digaungkan Pemprov Kalsel beserta sarana lainnya, hal ini dikarenakan, kondisi sarana olahraga yang dimiliki daerah ini dinilai sudah tertinggal jauh dari daerah lain dan sulit dikembangkan.
Pembahasan ini menjadi fokus dalam rapat yang digelar di Banjarmasin beberapa waktu lalu, yang dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kalsel, M Fitri Hernadi, Pejabat (Pj) Sekda Banjarmasin, serta kepala SKPD dari Banjarbaru dan beberapa SKPD lingkup Pemprov Kalsel.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas skema hibah lahan dari Kota Banjarbaru ke Pemprov Kalsel agar bisa digunakan untuk pembangunan stadion.
Pemerintah Kota Banjarbaru telah menyelesaikan berbagai dokumen perencanaan, termasuk Finalisasi Fisik (FF), Feasibility Study (FS), dan Detail Engineering Design (DED). Dengan adanya dokumen-dokumen ini, secara teknis kesiapan lahan sudah lengkap.
"Kami masih mendiskusikan di tingkat provinsi bagaimana hibah tanah ini bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk pembangunan stadion nasional. Mudah-mudahan secara legalitas dan administrasi bisa clear and clean agar tidak ada kendala ke depan," ujar Fitri Hernadi saat ditemui, Kamis (6/3/2025) pagi.
Lahan yang diusulkan terletak di Kota Banjarbaru, tidak jauh dari kawasan perkantoran Pemprov Kalsel. Selain strategis, lokasi ini juga dinilai aman dari risiko banjir.
Dengan luas sekitar 22,9 hektar, lahan ini sangat memungkinkan untuk pembangunan stadion utama serta fasilitas pendukung lainnya.
Dari total lahan yang tersedia, sekitar 10 hektar akan digunakan untuk pembangunan stadion utama. Sementara itu, sisanya akan dimanfaatkan untuk fasilitas olahraga dan hiburan, seperti lapangan latihan, gedung bela diri, perkantoran, serta arena olahraga lainnya.
Pembangunan stadion nasional di Banjarbaru merupakan salah satu janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel. Stadion ini ditargetkan selesai dan dapat digunakan pada tahun 2029.
Saat ini, Pemprov Kalsel masih membahas aspek legalitas penggunaan lahan tersebut, termasuk metode hibah atau skema lainnya yang memungkinkan.
"Lahan sudah ada dan perencanaannya sudah matang. Sekarang tinggal memastikan bahwa legalitasnya tidak ada kendala agar pembangunan bisa berjalan sesuai target," tambah Fitri Hernadi.
Dengan kesiapan lahan dan perencanaan yang matang, kini keputusan ada di tangan Pemprov Kalsel untuk memastikan stadion nasional ini segera terwujud dan menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan. (Gen)
Berita