Berita

Breaking News

LAFKI untuk Negeri: Inovasi Akreditasi Puskesmas Mantuil dengan Sinergi Daring dan Luring


Pada 24 Desember 2024, Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) memulai perjalanan akreditasi Puskesmas Mantuil di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dengan memadukan metode daring dan luring, proses ini menampilkan fleksibilitas dan efisiensi dalam mengevaluasi kualitas layanan kesehatan primer. Hari pertama survei dilaksanakan secara daring, diikuti dengan survei lapangan secara langsung pada 27 dan 28 Desember, menciptakan pendekatan adaptif yang relevan dengan dinamika kebutuhan layanan kesehatan modern.

Survei Daring: Memulai dengan Efisiensi dan Kolaborasi Virtual
Proses daring pada 24 Desember menjadi langkah strategis awal untuk menilai kesiapan administrasi Puskesmas Mantuil. Tim surveior yang dipimpin oleh dr. Hendrawati Utomo, MS, SpOk, FIHFAA, didampingi oleh dr. Arti Andayani, SH, MHKes, memanfaatkan teknologi digital untuk mengakses dokumen pendukung dan informasi kunci secara langsung. Melalui platform komunikasi virtual, tim ini mampu berdialog dengan pihak Puskesmas Mantuil dan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin secara efektif.

Survei daring ini dikawal oleh koordinasi antara Koordinator Wilayah Daerah Khusus Jakarta, dr. Harianto Ludirdja, CIB, MSc, Sp.Ok, FIHFAA, FISQua, dan Koordinator Wilayah Kalimantan Selatan, Dr. Ahyar Wahyudi, S.Kep.NS., M.Kep., CISHR, FIHFAA, FISQua, FRSPH. Dengan metode ini, survei tidak hanya menghemat waktu dan sumber daya, tetapi juga memberikan gambaran awal yang terstruktur untuk persiapan kunjungan lapangan.

Survei Luring: Observasi Langsung untuk Validasi Kinerja
Pada 27 dan 28 Desember, survei berlanjut dengan observasi langsung di Puskesmas Mantuil. Tahap ini memberikan kesempatan kepada tim surveior untuk menilai aspek-aspek inti seperti tata kelola organisasi, efektivitas program kesehatan masyarakat, keselamatan pasien, dan pengelolaan sumber daya. Observasi di lapangan memungkinkan tim untuk memvalidasi data yang telah diterima secara daring sekaligus mengidentifikasi dinamika operasional secara lebih mendalam.

Kepala Puskesmas, Apt. H. Rony, S. Farm, menjadi figur sentral dalam memastikan kelancaran proses survei. Dengan dukungan penuh dari jajaran stafnya, serta koordinasi strategis dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin di bawah pengawasan dr. Adha Khairuddin Zuhdi, seluruh tahapan survei berjalan lancar sesuai jadwal. Survei luring ini menciptakan peluang bagi tim surveior untuk berinteraksi langsung dengan staf Puskesmas dan memahami tantangan serta potensi yang ada.

Pendekatan Komprehensif: Daring dan Luring yang Saling Melengkapi
Kombinasi metode daring dan luring menunjukkan pendekatan inovatif yang diadopsi LAFKI dalam proses akreditasi. Metode daring memberikan efisiensi dalam evaluasi administratif awal, sementara survei lapangan memberikan validasi yang mendalam dan interaksi personal dengan pihak fasilitas kesehatan. Pendekatan ini menunjukkan kemampuan LAFKI untuk memanfaatkan teknologi tanpa mengorbankan esensi dari evaluasi lapangan.

Survei daring memberikan keunggulan dalam kecepatan dan fleksibilitas, sedangkan survei luring memastikan bahwa proses akreditasi tetap berorientasi pada validasi empiris. Pendekatan ini mencerminkan kesiapan LAFKI untuk menghadirkan solusi modern yang sesuai dengan kebutuhan fasilitas kesehatan primer di era digital.

Dampak Strategis bagi Puskesmas Mantuil
Dengan mengikuti proses akreditasi, Puskesmas Mantuil berkesempatan untuk memperkuat kualitas layanannya. Evaluasi yang dilakukan oleh LAFKI akan menjadi dasar bagi peningkatan sistem manajemen risiko, optimalisasi penggunaan sumber daya, dan penguatan program kesehatan masyarakat yang lebih responsif. Sebagai puskesmas induk yang melayani Kelurahan Mantuil dan Basirih Selatan, peningkatan ini akan memberikan dampak langsung bagi masyarakat di wilayah Banjarmasin Selatan.

Hasil survei juga akan menjadi pendorong transformasi bagi Puskesmas Mantuil dalam memastikan bahwa seluruh layanan yang diberikan tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga berorientasi pada keselamatan pasien dan efisiensi yang berkelanjutan.

LAFKI Menuju Pengakuan Global
Proses ini tidak hanya mencerminkan komitmen LAFKI terhadap akreditasi lokal, tetapi juga sejalan dengan ambisi lembaga ini untuk memperoleh pengakuan internasional dari ISQua External Evaluation Association (ISQuaEEA) pada Januari 2025. Dengan mengadopsi standar global, LAFKI menunjukkan bahwa proses akreditasi lokal dapat menjadi bagian dari agenda peningkatan mutu yang lebih luas.

Sinergi antara survei daring dan luring di Puskesmas Mantuil juga menjadi model bagi pendekatan akreditasi di fasilitas kesehatan lainnya. Dengan mengintegrasikan standar lokal dan global, LAFKI semakin memperkuat posisinya sebagai lembaga akreditasi terpercaya yang relevan di tingkat nasional dan internasional.

Penutup: Transformasi dan Kolaborasi untuk Kesehatan Berkualitas
Survei akreditasi Puskesmas Mantuil menjadi cerminan nyata dari inovasi dan kolaborasi lintas wilayah yang dipimpin oleh LAFKI. Dengan dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, koordinasi strategis antarwilayah, serta dedikasi tim surveior yang profesional, proses ini menciptakan dampak positif yang nyata bagi pelayanan kesehatan primer.

Apt. H. Rony, S. Farm, sebagai Kepala Puskesmas, bersama dengan jajarannya, menunjukkan komitmen luar biasa dalam memastikan seluruh proses berjalan dengan lancar. Dengan keberhasilan ini, Puskesmas Mantuil tidak hanya menjadi simbol transformasi lokal, tetapi juga menjadi inspirasi bagi fasilitas kesehatan lain di Indonesia.

Melalui pendekatan adaptif ini, LAFKI terus membuktikan bahwa ia hadir untuk negeri, memastikan setiap fasilitas kesehatan mampu memenuhi standar tinggi yang berorientasi pada mutu, keselamatan, dan inovasi berkelanjutan. Puskesmas Mantuil kini siap menjadi model pelayanan kesehatan primer yang tangguh, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. (*)

Oleh. Dr. Ahyar Wahyudi, S.Kep.NS., M.Kep., CISHR, FIHFAA, FISQua, FRSPH (LAFKI, Korwil Kalsel)
© Copyright 2022 - Kalsel Today