"Kesehatan adalah mahkota yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang sakit," ungkapan ini mengingatkan bahwa kesehatan adalah pilar fundamental bagi keberlangsungan masyarakat. Untuk menciptakan sistem kesehatan yang tangguh, diperlukan kolaborasi lintas bangsa yang berpijak pada standar tinggi dan semangat inovasi. Di bawah bendera kerja sama internasional, Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) kini merangkul visi besar menuju akreditasi global dengan menjalin hubungan strategis di Kuwait.
Pada akhir tahun 2024, LAFKI menggagas diskusi dan sosialisasi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuwait bersama Ketua DPLN PPNI Kuwait, Khomsariya M. Yusuf, untuk memahami lanskap sistem kesehatan Kuwait. Kuwait, dengan rumah sakit modern seperti Sheikh Jaber Al-Ahmad Hospital, menawarkan model tata kelola fasilitas kesehatan yang dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
Inspirasi dari Sistem Kesehatan Kuwait
Kuwait adalah negara dengan sistem kesehatan yang maju dan fasilitas kesehatan yang diakui di tingkat internasional. Terdapat 28 rumah sakit pemerintah yang mencakup layanan umum maupun khusus, serta 100 poliklinik/puskesmas pemerintah yang tersebar di seluruh negeri. Sheikh Jaber Al-Ahmad Hospital, sebagai rumah sakit terbesar di Kuwait, menjadi simbol dari komitmen negara ini terhadap kesehatan rakyatnya. Selain itu, beberapa rumah sakit unggulan seperti Kuwait Cancer Center (KCC), Kuwait Chest Hospital, dan Dasman Research Center for Diabetes digadang menjadi pusat rujukan bagi negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC).
Dalam diskusi ini, muncul pembelajaran penting tentang peran akreditasi dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan. Rumah sakit pemerintah di Kuwait umumnya diakreditasi oleh Accreditation Canada, sedangkan rumah sakit swasta mengadopsi standar dari Joint Commission International (JCI). Dualisme pendekatan ini menunjukkan fleksibilitas dan keselarasan antara sektor publik dan swasta dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan standar tertinggi.
Kolaborasi LAFKI dan Inspirasi Akreditasi Kuwait
Langkah strategis LAFKI untuk mengadopsi akreditasi internasional seperti ISQua EEA dapat mengambil banyak pelajaran dari pengalaman Kuwait. Akreditasi oleh lembaga-lembaga seperti Accreditation Canada dan JCI bukan sekadar proses administratif tetapi merupakan pendekatan menyeluruh untuk memastikan bahwa pelayanan kesehatan diberikan dengan aman, efektif, dan berpusat pada pasien.
Kuwait juga menunjukkan bahwa akreditasi dapat memberikan dampak besar terhadap reputasi fasilitas kesehatan di mata dunia. Rumah sakit seperti Kuwait Cancer Center (KCC) telah menjadi pusat rujukan internasional karena memenuhi standar kualitas tinggi. Hal ini menjadi bukti bahwa akreditasi tidak hanya meningkatkan kualitas layanan tetapi juga membuka peluang kerja sama lintas negara.
Bagi LAFKI, akreditasi ISQua EEA menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa fasilitas kesehatan di Indonesia tidak hanya memenuhi standar domestik tetapi juga mampu bersaing secara global. Dengan mempelajari pendekatan Kuwait, LAFKI dapat mengintegrasikan standar internasional tanpa mengesampingkan kearifan lokal, menciptakan sistem yang relevan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Peran Diplomasi Kesehatan di KBRI Kuwait
Diskusi dengan pihak KBRI Kuwait memperkuat posisi strategis LAFKI dalam menjalin kolaborasi internasional. Ketua DPLN PPNI Kuwait, Khomsariya M. Yusuf, memberikan wawasan mendalam tentang peran tenaga kesehatan Indonesia di Kuwait dan potensi mereka sebagai agen diplomasi kesehatan. Peran tenaga kesehatan Indonesia tidak hanya sebagai profesional tetapi juga sebagai duta budaya yang mempromosikan nilai-nilai Indonesia di panggung global.
Sosialisasi ini juga menyoroti pentingnya kerja sama diplomatik untuk membuka peluang bagi tenaga kesehatan Indonesia. Dengan meningkatkan kualitas fasilitas kesehatan melalui akreditasi internasional, Indonesia dapat memperluas jejaring kerja sama dan meningkatkan daya saing tenaga kesehatannya di tingkat global. Dalam konteks ini, diskusi dengan KBRI Kuwait menjadi langkah awal yang penting untuk membangun ekosistem kesehatan yang lebih baik.
Dampak Akreditasi Internasional bagi Indonesia
Langkah menuju akreditasi internasional seperti ISQua EEA tidak hanya berdampak pada pengakuan lembaga seperti LAFKI, tetapi juga pada keseluruhan sistem kesehatan di Indonesia. Dengan standar yang lebih tinggi, rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Indonesia dapat memberikan pelayanan yang setara dengan negara-negara maju. Ini berarti pasien tidak perlu lagi mencari layanan kesehatan ke luar negeri, karena mereka dapat memperoleh pelayanan berkualitas di dalam negeri.
Selain itu, akreditasi internasional juga dapat memperkuat posisi Indonesia dalam wisata medis global. Dengan pengakuan dari lembaga internasional, Indonesia dapat menjadi destinasi utama bagi pasien dari negara lain yang mencari layanan kesehatan berkualitas dengan biaya yang lebih terjangkau. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga mempromosikan budaya dan keunggulan Indonesia di mata dunia.
Menata Langkah ke Depan
Diskusi dan sosialisasi di Kuwait membuka jalan bagi LAFKI untuk menata langkah strategis menuju akreditasi internasional. Proses ini membutuhkan komitmen jangka panjang, mulai dari evaluasi diri, penyesuaian dengan standar internasional, hingga penerapan sistem evaluasi yang transparan dan akuntabel. Dengan belajar dari pengalaman Kuwait, LAFKI dapat memperkuat peran sebagai lembaga evaluasi eksternal yang diakui dunia.
Seperti kata pepatah, "Setiap perjalanan dimulai dengan satu langkah kecil." Sosialisasi di Kuwait adalah langkah kecil tetapi penuh arti dalam perjalanan panjang LAFKI untuk membawa Indonesia ke panggung global. Dengan semangat kolaborasi, integritas, dan dedikasi, mimpi besar ini bukan hanya menjadi milik LAFKI tetapi juga menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.
Di akhir perjalanan ini, dunia kesehatan Indonesia akan berdiri lebih kuat, siap menghadapi tantangan, dan memberikan layanan terbaik bagi semua. Seperti sinar mentari pagi, harapan baru ini akan menerangi jalan menuju kesejahteraan yang hakiki.
Berita