Berita

Breaking News

Menghapus Bayangan Toxic: Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental


Pernahkah Kita merasa seperti hidup di bawah sorotan yang terlalu terang, tanpa bayangan tempat berlindung? Dalam beberapa hari mendatang, Bali akan mengalami fenomena alam Hari Tanpa Bayangan, di mana matahari berada tepat di atas kepala kita dan bayangan menghilang untuk sejenak (BaliPost, 2024). Sebuah peristiwa yang unik, namun sarat makna bagi kita yang sehari-hari bergelut di bawah tekanan pekerjaan, target, dan tuntutan hidup yang terus menerus. Fenomena ini mengingatkan bahwa dalam hidup dan pekerjaan, terkadang kita harus berhadapan langsung dengan realitas tanpa bayangan pelarian. Dan salah satu realitas yang sering kita abaikan adalah kesehatan mental kita sendiri.

Di tengah rutinitas harian, tak jarang kita merasa seperti terjebak dalam lingkungan kerja yang toxic—seperti matahari yang menyengat, tempat kita bekerja bisa menjadi terlalu panas, menyesakkan, dan penuh tekanan. Di sinilah pentingnya kita mengambil langkah untuk memprioritaskan kesehatan mental kita, terlebih dalam memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024 yang mengangkat tema It is Time to Prioritize Mental Health in the Workplace. Tempat kerja yang toxic, penuh dengan manipulasi dan dinamika yang tidak sehat, bisa dengan cepat menghancurkan semangat dan kesehatan mental kita. Seperti halnya bayangan yang menghilang di bawah terik matahari, kita seringkali kehilangan rasa diri kita di tempat kerja yang penuh tekanan.

Integritas dan Dinamika Dunia Kerja

Sebagaimana yang dijelaskan dalam tulisan Dr. Ahyar Wahyudi mengenai integritas di tempat kerja, kita sering menyaksikan bagaimana orang-orang yang benar-benar berintegritas justru dipandang sebelah mata, sementara mereka yang terlibat dalam praktik-praktik manipulatif dianggap sukses dan kompeten (Wahyudi, 2024). Di balik tirai tata kelola organisasi, berbagai modus operandi manipulatif sering kali terjadi. Dalam banyak kasus, integritas menjadi barang yang tergadai, digantikan oleh kepalsuan dan pengakuan yang tak layak.

Di sini, kesehatan mental pekerja berada dalam risiko serius. Ketika kita dipaksa untuk terus berpura-pura dan mengikuti arus manipulasi, stres dan kecemasan kian menumpuk. Situasi ini bukan hanya mempengaruhi performa kerja, tapi juga kehidupan kita di luar pekerjaan. Teori agensi yang diajukan oleh Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bagaimana konflik kepentingan antara manajer (agen) dan pemilik (prinsipal) dapat memicu perilaku oportunistik yang berbahaya bagi organisasi secara keseluruhan. Di sisi lain, teori moral hazard yang dikemukakan oleh Arrow (1963) menunjukkan bahwa mereka yang memiliki akses informasi lebih besar cenderung menyalahgunakan situasi untuk kepentingan pribadi. Kondisi seperti ini dapat merusak integritas dan membawa dampak negatif bagi kesehatan mental para pekerja.

Fenomena Hari Tanpa Bayangan

Kembali ke fenomena Hari Tanpa Bayangan, kita bisa menarik analogi dengan situasi di tempat kerja. Pada hari-hari tanpa bayangan di Bali, ketika matahari berada di titik tertinggi, tidak ada tempat untuk berlindung. Begitu pula dengan kehidupan kerja kita. Ada saat-saat di mana kita dihadapkan pada tekanan yang terus menerus, tanpa jeda. Namun, inilah momen penting untuk refleksi. Kita harus mulai menilai kembali prioritas kita—apakah kita masih mengutamakan kesehatan mental kita, ataukah kita telah tersesat dalam hiruk-pikuk dunia kerja yang melelahkan?

Di saat kita menghadapi situasi tanpa bayangan, penting untuk menyadari bahwa fokus pada diri sendiri dan orang-orang tercinta adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental. Pekerjaan dan segala tuntutannya sering kali menenggelamkan kita dalam tekanan, tetapi kita harus ingat bahwa hidup ini lebih dari sekadar kerja dan pencapaian materi. Menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kesehatan mental sama pentingnya dengan memastikan integritas kita di tempat kerja.

Toxic Work Environment

Banyak dari kita terjebak dalam tempat kerja yang dipenuhi dengan orang-orang toxic, mereka yang selalu membawa energi negatif dan hanya peduli pada kepentingan pribadi. Dalam lingkungan seperti ini, kesehatan mental kita bisa dengan cepat terkikis. Seperti yang dijelaskan oleh teori Social Learning dari Bandura (1977), individu cenderung meniru perilaku orang di sekitarnya, terutama mereka yang berada di posisi pemimpin. Jika para pemimpin menunjukkan perilaku tidak etis, maka bawahannya akan mengikuti pola yang sama.

Namun, kita harus berhenti membiarkan diri kita terjebak dalam arus negatif ini. Fokuslah pada kesehatan mental kita sendiri. Dunia ini memang penuh tekanan, tetapi kita harus mengambil langkah untuk melindungi diri kita. Jangan terus terpaku pada tempat kerja yang tidak menghargai integritas atau memberikan ruang bagi kesehatan mental kita. Bayangkan sejenak, saat matahari berada tepat di atas kepala, bayangan kita menghilang, dan saat itulah kita harus melihat diri kita dengan lebih jernih. Apa yang sebenarnya kita inginkan dalam hidup? Apa yang benar-benar membuat kita bahagia?

Menemukan Cahaya dalam Kegelapan

Di tengah kesulitan dan tekanan dunia kerja, ada hikmah yang bisa kita ambil dari para sufi, terutama dari Rumi, seorang penyair sufi besar dari Turki. Salah satu ajarannya berbunyi, Di mana ada cahaya, di sana tidak ada bayangan.Pesan ini mengingatkan kita bahwa dengan fokus pada kebaikan dan kebahagiaan diri sendiri, kita bisa menghapus bayangan negatif yang menghantui hidup kita. Terkadang, kita perlu berani melangkah keluar dari lingkungan kerja yang toxic dan menemukan cahaya kita sendiri.

Bayangkan sejenak, seperti fenomena hari tanpa bayangan di Bali, kita berdiri di bawah terik matahari tanpa bayangan yang mengikuti. Ini adalah simbol bahwa kita bisa melepaskan diri dari bayangan-bayangan toxic di tempat kerja dan mulai berjalan menuju kebahagiaan dan kesejahteraan. Fokuslah pada kesehatan mental, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang kita cintai.

Bayangan dan Matahari

Seperti matahari yang menghapus bayangan di Bali, kita pun bisa menghapus bayangan toxic dari hidup kita. Kesehatan mental adalah matahari dalam hidup kita. Ketika kita memprioritaskannya, bayangan-bayangan negatif akan menghilang, dan kita bisa melangkah lebih ringan menuju kebahagiaan sejati. Jangan biarkan pekerjaan atau tekanan di tempat kerja menjadi bayangan yang terus membuntuti kita. Fokuslah pada diri sendiri dan temukan kebahagiaan yang sebenarnya, di luar sorotan dan bayangan pekerjaan yang tak pernah berakhir.

Referensi:

Arrow, K. J. (1963). Uncertainty and the welfare economics of medical care. American Economic Review, 53(5), 941-973.
BaliPost. (2024). Hari tanpa bayangan akan dialami Bali, cek jadwalnya. BaliPost.com.
Bandura, A. (1977). Social Learning Theory. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs, and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3(4), 305-360.
Wahyudi, A. (2024). Integritas yang tergadai: Di balik tirai tata kelola organisasi.

Oleh: Dr. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep.Ns., M.Kep., CISHR, FISQua, FRSPH, FIHFAA

© Copyright 2022 - Kalsel Today