Banjarmasin - Pada 1 Oktober 2021, empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pelabuhan resmi bergabung dalam satu entitas, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Persero), yang merupakan hasil penggabungan Pelindo I, II, III, dan IV. Merger ini ditandai dengan penandatanganan Akta Penggabungan, mengubah struktur organisasi layanan pelabuhan di Indonesia.
Karlinda Sari, Senior Manager Hukum dan Humas PT Pelindo (Persero) Regional 3, menjelaskan bahwa dalam proses ini, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) menjadi entitas yang bertahan dan berubah nama menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau dikenal sebagai Pelindo. "Kini tidak ada lagi Pelindo I, II, III, dan IV, semuanya menjadi satu entitas dengan empat regional yang berkantor pusat di Jakarta. Sebelumnya, Banjarmasin termasuk dalam Pelindo III, tapi sekarang berada di bawah Regional III yang berkantor di Surabaya," ujar Karlinda dalam sebuah acara di Banjarmasin, Kamis (12/9/2024).
Ia menjelaskan bahwa Regional III mencakup beberapa sub regional, termasuk Sub Regional Kalimantan di Banjarmasin, Sub Regional Jawa di Surabaya, dan Sub Regional Nusa Tenggara Bali di Denpasar. "Pasca merger ini, cakupan kerja Pelindo menjadi lebih luas, dari Sabang hingga Merauke. Kini Pelindo memiliki empat sub-holding yang fokus pada berbagai sektor, seperti peti kemas, non peti kemas, logistik, dan jasa maritim," tambahnya.
Untuk Sub Regional Kalimantan di Banjarmasin, dipimpin oleh Nugroho Christianto, terdapat dua layanan utama yang langsung mengelola terminal pelabuhan. PT Pelindo Terminal Peti Kemas menangani layanan peti kemas, sementara PT Multi Terminal bertanggung jawab atas layanan non peti kemas.
Pelindo memiliki visi untuk menjadi pemimpin dalam ekosistem maritim yang terintegrasi dan berkelas dunia. Misinya adalah memperkuat konektivitas dan integrasi layanan maritim guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami kini hadir di 32 provinsi dengan 122 pelabuhan yang tersebar di empat regional dan 72 cabang. Pelindo juga memiliki empat sub-holding, 58 perusahaan, dan mempekerjakan sekitar 25.900 karyawan," tutup Karlinda. (***)
Berita