Berita

Breaking News

Kharisma Kepemimpinan Irwan Bora: Legislatif Berjiwa Rakyat di Kabupaten Banjar

Oleh.  DR. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep. Ns., M.Kep., CISHR, FISQua, FRSPH, FIHFAA (Reviewer Jurnal PRAJA Observer: Jurnal Penelitian Administrasi Publik, Jurnal FJST, AJHA, Jurnalis DewantaraNews, Surveior Akreditasi LAFKI, Peneliti dan ASN)

Ketika cahaya pagi yang hangat menyentuh Kota Martapura pada 5 September 2024, suasana penuh haru dan kebanggaan melingkupi kediaman Irwan Bora. Para tamu undangan, termasuk jurnalis dari DewantaraNews.com, hadir untuk menyaksikan dan turut berbahagia dalam acara syukuran ulang tahunnya yang ke-53, sekaligus merayakan pelantikannya kembali sebagai anggota DPRD Kabupaten Banjar. Keberhasilan Irwan Bora dalam memenangkan hati rakyat dan meraih posisi strategis ini merupakan bukti nyata dari dedikasi dan kerja kerasnya untuk masyarakat.

Dalam ucapan selamat yang disampaikan oleh jurnalis DewantaraNews.com, terasa jelas bahwa sosok Irwan Bora diakui sebagai figur yang memiliki kepekaan terhadap aspirasi rakyat. “Kami mengucapkan selamat kepada Bapak Irwan Bora atas ulang tahun yang ke-53 serta atas kepercayaan yang kembali diberikan oleh masyarakat Banjar. Sosok Bapak tak hanya dikenal sebagai legislator, tetapi sebagai pemimpin yang selalu hadir di tengah-tengah rakyat, dengan sikap yang rendah hati dan jiwa sosial yang menginspirasi,” demikian ungkapan penuh apresiasi dari jurnalis DewantaraNews.com.

Kepemimpinan yang Berlandaskan Teori Transformasional

Keberhasilan Irwan Bora tak terlepas dari pendekatan kepemimpinan yang dilandasi oleh teori transformasional. Dalam teori ini, pemimpin tidak hanya memengaruhi pengikut melalui instruksi dan perintah, tetapi juga melalui inspirasi, motivasi, dan pemberdayaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Bass dan Avolio (1993), pemimpin transformasional mampu menciptakan perubahan dalam organisasi atau masyarakat dengan cara membangkitkan komitmen dan antusiasme pengikutnya. Irwan Bora telah menunjukkan kualitas ini dalam setiap langkahnya sebagai legislator.

Pujian tak berlebihan ketika jurnalis DewantaraNews.com menyebutkan bahwa Irwan Bora merupakan representasi dari pemimpin yang memahami denyut nadi masyarakat. “Beliau tidak hanya bicara, tetapi juga mendengarkan. Ia tidak hanya memerintah, tetapi membimbing dengan kasih dan perhatian yang tulus. Inilah jiwa transformasional yang kami rasakan dalam setiap gerak langkahnya.” Ucapan ini sejatinya mencerminkan aspek sentral dari teori transformasional, di mana seorang pemimpin mampu menjadi panutan bagi masyarakatnya, menggugah keinginan mereka untuk mencapai perubahan positif.

Irwan Bora dan Model Kepemimpinan Servant Leadership

Selain pendekatan transformasional, model servant leadership atau kepemimpinan yang melayani juga sangat relevan untuk menggambarkan karakter kepemimpinan Irwan Bora. Teori ini dikembangkan oleh Robert Greenleaf pada tahun 1970-an, di mana inti dari servant leadership adalah pemimpin yang mengutamakan kepentingan orang lain sebelum kepentingan pribadi. Irwan Bora, dengan segala kerendahan hati, menempatkan dirinya sebagai pelayan masyarakat Kabupaten Banjar. Ia tidak hanya bekerja demi ambisi politiknya, tetapi untuk kesejahteraan rakyatnya.

“Seorang pemimpin sejati adalah mereka yang melayani orang lain dengan sepenuh hati dan memprioritaskan kebutuhan mereka di atas segalanya,” ujar Greenleaf (1977). Jika kita melihat kiprah Irwan Bora, jelas bahwa ia telah menghidupi esensi dari model kepemimpinan ini. Masyarakat Kabupaten Banjar, terutama di Dapil 1 Martapura, selalu melihat Irwan Bora hadir bukan hanya pada saat kampanye atau menjelang pemilu, tetapi dalam setiap momen penting, baik itu dalam menghadapi bencana, kebutuhan sosial, hingga urusan kesejahteraan umum.

DewantaraNews.com juga menggarisbawahi, “Bapak Irwan selalu hadir dengan senyum dan sikap penuh perhatian. Setiap kali masyarakat memiliki keluhan, ia adalah orang pertama yang datang untuk membantu.” Sebuah sanjungan yang sepenuhnya berlandaskan realita bahwa Irwan Bora adalah pemimpin yang tidak hanya dilihat dari jabatannya, tetapi dari perannya yang nyata di masyarakat.

Dampak Sosial dan Pengaruh Positif bagi Masyarakat

Irwan Bora tidak hanya memenuhi perannya sebagai legislator, tetapi lebih dari itu, ia mampu menjadi penggerak perubahan sosial di daerahnya. Dampak positif dari kepemimpinannya terasa di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi lokal. Hal ini sejalan dengan teori social capital, di mana seorang pemimpin yang kuat mampu menciptakan jaringan sosial yang mendukung pembangunan dan kesejahteraan bersama (Putnam, 2000). Irwan Bora telah membangun jaringan yang solid, tidak hanya dengan sesama politisi, tetapi juga dengan masyarakat, organisasi, dan tokoh lokal.

Sebagaimana disampaikan oleh DewantaraNews.com, “Masyarakat merasa dekat dengan Bapak Irwan. Mereka tahu, setiap permasalahan akan dicarikan solusi, dan bukan hanya sekadar janji politik. Irwan Bora adalah sosok yang memberikan harapan nyata.” Pujian ini menunjukkan bagaimana modal sosial yang dimiliki Irwan Bora tidak hanya bersifat politis, tetapi berakar kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kesimpulan: Pemimpin Berjiwa Rakyat

Pada akhirnya, syukuran pelantikan Irwan Bora bukan sekadar perayaan pribadi, tetapi merupakan refleksi dari sebuah perjalanan panjang seorang pemimpin yang berjiwa rakyat. Dalam setiap langkahnya, Irwan Bora telah menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan tentang jabatan atau kekuasaan semata, tetapi tentang dedikasi, pengabdian, dan cinta yang tulus kepada masyarakat. Di bawah kepemimpinan seperti ini, Kabupaten Banjar tidak hanya berkembang dalam hal fisik, tetapi juga dalam kualitas hidup dan kesejahteraan sosial warganya.

Irwan Bora telah menjadi sosok yang dicintai dan dihormati oleh masyarakatnya. Dengan pendekatan kepemimpinan yang transformasional dan servant leadership, ia membawa Kabupaten Banjar menuju masa depan yang lebih cerah, di mana aspirasi dan kebutuhan rakyat selalu menjadi prioritas. DewantaraNews.com memberikan penghormatan terakhir dalam syukuran tersebut: “Selamat kepada Bapak Irwan Bora, seorang pemimpin yang tidak hanya berbicara, tetapi melakukan. Seorang pemimpin yang selalu bersama rakyatnya, baik dalam suka maupun duka.”


© Copyright 2022 - Kalsel Today