Berita

Breaking News

Brainstorming Wisata Medis di Indonesia: Membangun Masa Depan Layanan Kesehatan yang Berkualitas


Oleh. DR. H. Ahyar Wahyudi, S.Kep. Ns., M.Kep., CISHR, FISQua, FRSPH, FIHFAA (PP LAFKI)

Melalui pertemuan virtual Brainstorming Wisata Kesehatan di Indonesia yang diselenggarakan oleh Ikatan Alumni FIHFAA (IAF) pada Sabtu, 24 Agustus 2024, para pakar kesehatan antara lain dr. Benny H. Tumbelaka, dr. Friedrich M. Rumintjap, dr. Siswanto Pabidang, dan dr. Iwan Trihapsoro, berkumpul bersama seluruh anggota IAF untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dalam mengembangkan sektor wisata kesehatan di Indonesia. Pertemuan ini bertujuan untuk membangun masa depan layanan kesehatan yang lebih cerah di tanah air, menghadirkan sinergi antara optimisme dan kesadaran akan berbagai tantangan yang masih perlu diatasi.

Dalam pertemuan tersebut, dr. Friedrich M. Rumintjap, sebagai Ketua Umum LAFKI, membuka sesi dengan sambutan hangat yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan yang kompetitif. Wisata medis bukan hanya tentang perawatan kesehatan, tetapi juga mengenai pengalaman holistik pasien—dari proses diagnosa, pengobatan, hingga pemulihan. Selain itu, dr. Friedrich menyoroti pentingnya menciptakan standar layanan yang mampu bersaing dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Thailand, yang telah lebih dulu mengukuhkan diri sebagai pusat wisata medis terkemuka di Asia Tenggara.

Wisata Medis: Harapan Baru di Negeri Seberang

Wisata medis telah menjadi fenomena global yang terus berkembang, terutama bagi pasien yang merasa bahwa layanan kesehatan di negaranya masih belum memadai. Penang, Malaysia, misalnya, telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata medis unggulan. Dengan hospital-hospital yang menawarkan layanan kesehatan berkualitas tinggi serta biaya yang lebih terjangkau, Penang telah berhasil menarik ribuan pasien dari Indonesia yang mencari perawatan medis yang lebih baik.

Keputusan untuk mencari perawatan medis di luar negeri sering kali didasarkan pada reputasi hospital, kecanggihan teknologi medis, serta testimoni dari pasien yang telah menjalani perawatan di tempat yang sama. Menurut teori perilaku konsumen, keputusan ini sangat dipengaruhi oleh persepsi pasien terhadap kualitas dan kredibilitas layanan yang ditawarkan. Reputasi hospital di luar negeri, terutama di kawasan seperti Penang, sering kali dianggap lebih baik dibandingkan dengan yang ada di dalam negeri.

Namun, fenomena ini juga mencerminkan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan yang merata dan berkualitas tinggi di seluruh wilayahnya. Meskipun telah ada upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan melalui berbagai inisiatif, seperti transformasi sistem kesehatan dan peningkatan kapasitas tenaga medis, kenyataannya adalah bahwa banyak pasien masih merasa lebih aman dan nyaman menjalani perawatan di luar negeri. Hal ini sejalan dengan teori gap persepsi, di mana ada perbedaan signifikan antara ekspektasi pasien terhadap layanan kesehatan di Indonesia dan realitas yang mereka alami.

Hospital di Negeri Orang: Pengalaman yang Tak Terlupakan

Sesampainya di negeri seberang, pengalaman pasien di hospital tujuan menjadi faktor kunci dalam menentukan kepuasan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kualitas komunikasi antara pasien dan tenaga medis sangat berperan dalam membangun kepercayaan dan kepuasan pasien. Di hospital-hospital Penang, pasien asal Indonesia sering kali merasa lebih nyaman karena adanya tenaga medis yang bisa berkomunikasi dalam bahasa mereka, mengurangi hambatan bahasa yang sering menjadi kendala di hospital-hospital di negara lain.

Selain itu, hospital di Penang terkenal dengan layanan yang cepat dan efisien. Proses check-up hingga tindakan medis lanjutan dilakukan dengan perencanaan yang matang dan sistematis, berbeda dengan pengalaman di Indonesia, di mana pasien sering kali harus menghadapi antrean panjang dan birokrasi yang rumit sebelum mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan. Menurut teori manajemen antrian, sistem layanan yang efisien tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga mengurangi tingkat kecemasan dan stres yang dirasakan oleh pasien selama menunggu.

Keunggulan lain dari hospital di Penang adalah tersedianya fasilitas-fasilitas modern yang menunjang proses perawatan. Teknologi medis yang canggih, seperti robotik untuk operasi minimal invasif, MRI terbaru, dan pusat rehabilitasi yang lengkap, memberikan rasa aman bagi pasien bahwa mereka mendapatkan perawatan terbaik yang tersedia. Hal ini didukung oleh konsep teknologi dalam pelayanan kesehatan, di mana adopsi teknologi terbaru di hospital dapat meningkatkan hasil klinis dan pengalaman pasien secara keseluruhan.

Pasca Perawatan: Harapan Baru dalam Pemulihan

Setelah menjalani perawatan, pengalaman pasca perawatan atau follow-up di hospital-hospital luar negeri juga meninggalkan kesan yang mendalam bagi pasien. Banyak pasien yang merasa bahwa hospital di luar negeri memberikan perhatian yang lebih personal dalam proses pemulihan mereka. Hal ini mencakup konsultasi rutin, pemeriksaan lanjutan, dan akses mudah ke dokter melalui berbagai platform digital. Model perawatan holistik yang diterapkan oleh hospital-hospital tersebut memungkinkan pasien untuk merasa lebih diperhatikan dan didampingi dalam setiap langkah pemulihan mereka.

Perbandingan dengan Indonesia menunjukkan bahwa meskipun ada upaya untuk meningkatkan layanan pasca perawatan, banyak hospital di Indonesia yang masih berjuang dengan keterbatasan sumber daya dan tenaga medis. Hal ini sering kali mengakibatkan kurangnya perhatian yang diberikan kepada pasien setelah mereka meninggalkan hospital. Dalam teori layanan kesehatan, pendekatan holistik dan person-centered care sangat penting untuk memastikan bahwa pasien tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga merasa didukung secara emosional dan psikologis selama proses pemulihan.

Wisata Medis dan Implikasinya bagi Indonesia

Fenomena wisata medis ini jelas memiliki implikasi yang signifikan bagi sistem kesehatan di Indonesia. Di satu sisi, meningkatnya jumlah pasien yang memilih untuk mendapatkan perawatan di luar negeri mencerminkan adanya kepercayaan yang rendah terhadap kualitas layanan kesehatan dalam negeri. Namun, di sisi lain, hal ini juga memberikan tekanan bagi Indonesia untuk terus meningkatkan mutu layanan kesehatannya agar dapat bersaing di kancah internasional. Baca Juga: Ketika Keselamatan Menjadi Jiwa: Transformasi Perilaku Menjadi Budaya di Rumah Sakit

Menurut model SERVQUAL, yang mengukur kualitas layanan berdasarkan lima dimensi (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan empathy), Indonesia perlu fokus pada peningkatan di semua aspek ini untuk memenuhi ekspektasi pasien. Peningkatan infrastruktur kesehatan, pelatihan bagi tenaga medis, serta adopsi teknologi medis yang lebih canggih merupakan langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki persepsi publik terhadap layanan kesehatan dalam negeri.

Selain itu, pemerintah dan hospital-hospital di Indonesia dapat belajar dari negara-negara yang telah sukses dalam industri wisata medis, seperti Malaysia dan Thailand. Mengadopsi praktik terbaik dari negara-negara tersebut, seperti menyediakan paket layanan kesehatan yang terintegrasi dengan wisata lokal, dapat menjadi strategi yang efektif untuk menarik kembali pasien-pasien Indonesia yang selama ini lebih memilih untuk berobat ke luar negeri.

Kesimpulan: Wisata Medis sebagai Jalan Menuju Kesehatan yang Lebih Baik

Wisata medis bukan hanya perjalanan fisik dari satu negara ke negara lain, tetapi juga perjalanan emosional dan psikologis bagi pasien yang mencari harapan baru dalam pemulihan kesehatan mereka. Dengan segala keunggulan yang ditawarkan oleh hospital-hospital di luar negeri, terutama di pusat-pusat wisata medis seperti Penang, tidak mengherankan jika banyak pasien Indonesia yang memilih untuk menempuh jalan ini.

Baca Juga: Masa Depan Akreditasi Rumah Sakit Khusus di Indonesia: Peluang, Tantangan, dan Implikasi untuk Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

Namun, perjalanan ini juga menantang Indonesia untuk introspeksi dan berbenah diri. Dengan memahami dan mengadopsi konsep-konsep layanan kesehatan modern, serta terus berinovasi dalam menyediakan layanan yang berkualitas tinggi, Indonesia dapat perlahan tapi pasti mengembalikan kepercayaan pasien terhadap hospital-hospital dalam negeri. Pada akhirnya, perjalanan wisata medis ini adalah tentang menemukan tempat di mana harapan dan kenyataan bertemu, di mana pasien dapat melangkah maju dengan keyakinan bahwa mereka telah memilih yang terbaik untuk hidup mereka. (*)
© Copyright 2022 - Kalsel Today