Banjarmasin - Rapat pembentukan Dewan Pimpinan Pusat Forum Kerukunan dan Pemerhati Warga Kalimantan (DPP FKPWK) diadakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan kesetaraan semua suku di Kalimantan. Acara di adakan di Warung Wakaka Jalan A. Yani KM 5 Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (27/072024).
Anang Misran (Anang Bidik), menjelaskan latar belakang pembentukan forum ini adalah kebutuhan akan sebuah wadah yang dapat merangkul semua elemen masyarakat multi-etnis di Kalimantan untuk bersama-sama mengembangkan potensi daerah demi kesetaraan bersama.
"Tujuan utama dan manfaat pembentukan forum ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama kelompok marginal dan membangun masyarakat sipil yang aktif dan partisipatif," lata Ketua DPP FKPWK ini.
Ia juga menyampaikan bahwa Visi DPP FKPWK diantaranya mewujudkan masyarakat Kalimantan yang adil, sejahtera, dan bermartabat melalui pemberdayaan masyarakat.
"Dengan misi, memfasilitasi akses masyarakat terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan," terang Anang Bidik.
"Serta Mendorong penegakan hukum dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat," tambahnya.
Selain visi misi tersebut DPP FKPWK (Forum Kerukunan dan Pemerhati Warga Kalimantan) ini bertujuan untuk memfasilitasi diskusi dan kerjasama antar suku, mempromosikan perdamaian, serta mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui berbagai program.
Anang Bidik juga berharap akan terciptanya kerukunan antar suku, peningkatan perekonomian daerah, dan terwujudnya kesejahteraan bagi semua warga Kalimantan.
Dalam pertemuan Rapat Kordibasi tersebut akan lahir Struktur organisasi FKPWK yang dirancang untuk menjamin representasi semua suku di Kalimantan.
"Kepengurusan terdiri dari anggota yang berasal dari berbagai suku, sehingga setiap suku memiliki suara dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program," ujar Anang.
Program kerja FKPWK mencakup kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya yang dirancang untuk mendorong inklusi dan memperkuat kohesi sosial.
Ia juga memaparkan, strategi pengembangan kesejahteraan melibatkan pemberdayaan ekonomi lokal, pendidikan, dan pelestarian nilai-nilai budaya masing-masing suku sebagai modal sosial yang penting.
"Untuk menghadapi tantangan seperti perbedaan budaya dan potensi konflik, FKPWK mengadopsi pendekatan dialog terbuka dan mediasi,"
Melalui pendekatan ini, diharapkan semua pihak dapat mencapai pemahaman yang lebih baik dan menemukan solusi bersama yang menghormati keberagaman.
Ia menambahkan, dukungan pemerintah dan masyarakat merupakan kunci keberhasilan kegiatan FKPWK.
"Koordinasi dengan instansi pemerintah dan aktivitas sosialisasi di masyarakat menjadi bagian penting dari strategi untuk membangun dukungan dan partisipasi luas dalam program-program FKPWK," tutupnya (@DW)
Berita