Berita

Breaking News

Polisi Gadungan Palak Warga buat Nyabu, Terungkap Karna Tinggi Badan Tak Sesuai


Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur menangkap pria berinisial LH yang menjadi polisi gadungan yang kerap beroperasi di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, Minggu (19/5/2024). 


Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, LH kerap memalak dan menipu warga. “Pekerjaannya dia sehari-hari suka memalak pedagang yang ada di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur, dengan memakai seragam,” ucap Nicolas saat konferensi pers, Senin (20/5/2024). 


LH mendapat kurang lebih Rp 3 juta per bulan dari memalak. Uangnya ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan dua istri dan dua anaknya. “Uangnya untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya,” kata Nicolas. 


Polisi menggeledah rumah LH di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Dari penggeledahan, polisi menemukan satu stel seragam polisi lengkap dengan tanda kewenangan Polri. 


Di seragam palsu milik LH juga tertera pangkat Aiptu. “Ditemukan juga airsoft gun di rumah pelaku,” tutur Nicolas. 


Selain itu, polisi juga menemukan alat hisab sabu yang ada di rumah LH. Polisi pun melakukan pemeriksaan urine, dan terbukti LH positif menggunakan sabu. 


“Kami temukan alat hisap sabu dan dia positif konsumsi narkotika,” imbuh dia. 


Nicolas mengatakan, alasan LH memakai seragam polisi karena terobsesi untuk menjadi seorang anggota Polri. LH pernah ikut tes kepolisian, tetapi tidak lolos. 


“Pada saat dia tes, dia tingginya kurang dan tidak bisa menjadi anggota Polri,” ujar dia. 


LH pun terus terobsesi hingga membeli seragam polisi. Airsoft gun ia dapatkan dari temannya yang sudah meninggal dunia. 


Ia mengenakan seragam untuk memalak pedagang dan warga di sekitar Jakarta Selatan. “Dia menggunakan seragam polri untuk kegiatan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya,” kata Nicolas. (red)

© Copyright 2022 - Kalsel Today