Berita

Breaking News

Dapur Budaya Kabupaten HSS Raih Juara Pertama dalam Kompetisi Film Pendek 2024


Banjarnasin - Lomba atau Kompetisi fllm Pendek yang di gelar oleh Dispersip Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) hari ini penyerahan sertifikat dam piala kepada 8 peserta terpilih dan terbaik yang masuk nominasi terbaik. Kompetisi Film Pendek 2024 di gwlarndi  Gedung Teater Dispersip Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (30/05/2024).


Ada delapan peserta lomba terpulih diantaranya Dapur Budaya HSS, Simpul Temu Production, Kostkine Production, Rezer Production, Panggoeng Senie Boedaya, Mantita Studio, SSA Project, Manbaul Ulum.


Dan Akhirnya Dapur Budaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dengan mengangkat judul film “Dialektika di Ujung Joran” berhasil menjadi juara pertama pada gelaran Lomba Film Pendek yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Provinsi Kalimantan Selatan.


Kadis Dispersip Kalsel Dra Hj Nurliani Dardie, M.AP.

Penyerahan hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Dispersip Provinsi Kalsel, Dra Hj.Nurliani Dardie, M.AP.


Saat di temui awak media usai kegiatan, Nurliani mengatakan, lomba ini merupakan yang kedua kalinya sejak di bangunnya Gedung Teater Perpustakaan Palnam ini.


“Tujuan dari lomba ini sendiri tentunya untuk mempromosikan perpustakaan dan gemar membaca, dan juga meningkatkan kreativitas anak muda dibidang perfilman, hal ini sejalan dengan perkembangan media audio visual yang sangat marak, sehingga kami pun memfasilitasinya,” ungkap Nurliani.


Ia, juga menambahkan Dinas Perpustakasn dan Kearsipan Kalsel membuka pintu seluas-luasnya gedung teater Perpustakaan Palnam untuk dimanfaatkan secara maksimal oleh para pegiat literasi Audio Visual.


“Silahkan gunakan fasilitas ini untuk meningkatkan kreativitasnya, supaya karya mereka bisa meningkat lebih baik lagi,” tambahnya.


Tim Dapur Budaya HSS, Aditya Rahmadiyadi 

Di sesi acata yang sama, perwakilan Dapur Budaya Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Aditya Rahmadiyadi mengaku senang berhasil menjadi juara pertama pada lomba film pendek tersebut.


Dia menjelaskan bahwa film dengan judul “Dialektika di Ujung Joran” yang digarap oleh pihaknya tersebut menceritakan tentang kehidupan masyarakat di Kalsel yang dikenal dengan gemar memancing dan juga mewarung.


“Kita ketahui bahwa banyak orang Kalsel ini yang suka memancing, dan juga mewarung. Yang warung sendiri sebagai salah satu pusat informasi bagi masyarakat di daerah. Kebudayaan ini yang lekat dengan masyarakat Kalsel dan kita mencoba mengangkatnya ke dalam film pendek,” ujar Aditya.


Lebih jauh, melalui film garapannya tersebut pihaknya ingin menyampaikan bahwa digitalisasi dan literasi bisa dikombinasikan untuk meningkatkan gemar membaca masyarakat Banua.


“Memang kami berniat untuk mengangkat hal yang paling dekat, kami juga ingin menyampaikan bahwa digitalisasi dan literasi itu bukan saling bertabrakan tapi mereka saling membantu, artinya yang tua harus belajar, dan yang muda jangan lelah untuk membantu,”pungkasnya. (@DW/rls)

© Copyright 2022 - Kalsel Today