Kalseltoday.com, Banjarmasin - Kota Banjarmasin kedatangan 2 KRI yang membawa sebanyak 187 orang Taruna Akademi TNI Angkatan Laut Tingkat II Angkatan ke-71 tahun 2023 di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Rabu (15/11/2023)
Kedatangan ratusan taruna Angkatan ke-71 tahun 2023 bersama KRI Makasar 590 dan KRI Dewa Ruci di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin ini di sambut hangat oleh Gubernur Kalsel H.Sahbirin Noor,Ketua DPRD Kalsel H.Supian HK, Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut (P) Agus Setiyawan S.H., Danrem 101/ Antasari Brigjen Ari Aryanto, Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.H., S.I.K., M.H., Serta Forkopimda Provinsi Kalsel dan tamu undangan lainnya.
Menurut Komandan KRI Makasar 590 Kolonel Laut (P) Arif Kurniawan Witanto, kedatangan mereka ke Banjarmasin merupakan upaya peningkatan keterampilan dan profesionalitas para calon Perwira TNI AL dalam Latihan Praktek Pelayaran Jalasesya 2023.
"Kedatangan kami ke Banjarmasin ini dalam upaya peningkatan keterampilan dan profesionalitas 190 orang calon Perwira TNI Angkatan Laut, Taruna Akademi TNI Angkatan Laut Tingkat II Angkatan ke-71 yang kini menjalankan Latihan Praktek Pelayaran Jalasesya 2023. Latihan ini melibatkan Taruna Korps Pelaut, Teknik, Elektronika, dan Suplai dengan rute pelayaran dari Surabaya menuju Banjarmasin dan Banyuwangi," jelasnya kepada Kalseltoday.com.
Ia menambahkan, di laut nanti mereka akan melaksanakan ujian praktek terhadap ilmu - ilmu yang sudah mereka dapatkan di Akademi dan langsung di praktekkan di laut masing-masing sesuai keilmuan di percabangan atau per korpsnya.
"Setelah tiba di darat hari ini mereka akan melaksanakan kegiatan yang berinteraksi langsung dengan masyarakat berupa kegiatan sosial, seperti bakti sosial bersih - bersih kali dan ada juga nantinya penanaman pohon manggrove, serta nantinya para taruna taruni ini akan berkunjung ke SMA-SMA untuk mempromosikan Akademi Angkatan laut," ungkapnya.
KRI Makasar 590 dan KRI Dewa Ruci ini akan berada di Banjarmasin selama 3 hari, dari tanggal 15 - 18 November 2023. Jadi selama 3 hari sandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Pihak TNI AL mempersilahkan kepada masyarakat yang ingin melihat lihat kedalam kedua KRI untuk datang ke Pelabuhan Trisakti.
"Jadi rencananya kami datang hari ini dan pada hari Jumat tanggal 18 pagi kami akan bertolak ke tujuan berikutnya yakni ke Banyuwangi, Jawa Timur," bebernya.
Sementara itu ditemui ditempat yang sama Komandan KRI Dewaruci Letnan Kolonel Laut (P) Sugeng Hariyanto menambahkan bahwa kehadiran KRI Dewaruci mengangkut ABK sebanyak 74 orang dan Taruna 70 orang.
"Kenapa hanya 70 taruna saja karena kapasitasnya untuk KRI Dewaruci hanya memang cukup 70 Taruna sisanya ABK nya juga sama sekitar 75 an," tambah Sugeng.
Ketika ditanya masalah keterlambatan KRI Dewaruci sandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dari jadwal yang telah ditentukan, Letkol Laut (P) Sugeng menjelaskan bahwa ada sedikit trouble pada Kapal yang di Komandoinya.
"Tadi ada sedikit trouble pada kapal, namun semuanya ini bukan menjadi suatu permasalahan besar serta tiba di pelabuhan trisakti dengan aman dan upacara masih bisa di laksanakan, " ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut Sugeng juga berbagi pengalaman pribadinya saat berlayar bersama Kapal KRI Dewaruci ini, yang mana ia sudah dua kali keliling dunia dengan KRI Dewa Ruci yang sudah berusia 70 tahun ini.
"Kebetulan saya ikut pelayaran bersejarah tahun 2012 keliling dunia, pada saat itu kita berangkat dari Jayapura menuju samudra Pasifik, sampai kita pulang lagi dari Eropa melalui dua terusan Panama dan terusan suez dan itu menjadi pelayaran bersejarah bersama KRI dewaruci keliling dunia ke- 2 kali yang mana yang pertama tahun 64 dan 48 tahun kemudian tepatnya tahun 2012 kembali melaksanakan pelayaran, " kenang Sugeng.
Dalam kegiatan keliling dunia tersebut, Sugeng mengatakan mereka menyampaikan diplomasi kebudayaan Nusantara di negara-negara yang mereka singgahi.
"Kita mau menyampaikan diplomasi kebudayaan, dan menjadi duta pariwisata serta ingin mengabarkan kepada seluruh dunia bahwa Indonesia adalah Bangsa Maritim yang jaya," tegasnya.
Sugeng juga menambahkan, bahwa KRI Dewa Ruci merupakan kapal legenda dan kapal ini juga sudah di kukuhkan sebagai Cagar Budaya Nasional yang masih aktif bergerak dan di operasikan.
"Kalau keliling dunia kita sudah dua kali dan kapal KRI Dewa Ruci ini memang benar-benar kapal legenda dan Alhamdulillah pada bulan Oktober kemarin kapal ini sudah di kukuhkan sebagai Cagar Budaya Nasional, tapi tidak di museum kan (Tidak bergerak) artinya Cagar Budaya Nasional yang masih aktif bergerak dan di operasikan, dan disetujui oleh tim ahli Cagar Budaya Nasional kemudian di buat Keputusan nya oleh Menteri Pendidikan Nadiem Makarim yang sudah di serahkan ke Angkatan Laut, jadi secara resmi kapal ini sudah menyandang predikat Kapal Cagar Budaya Nasional," katanya.
Kalau pelayaran samudra di jelaskannya lagi yang pertama lintang tinggi itu pasti permasalahannya faktor cuaca, mental kemudian kesehatan dan kendala lainnya.
"Itu semua perlu latihan dan kesehatan yang prima, kolaborasi dan sinergitas yang baik, tidak ada yang tiba tiba bisa, mereka yang naik kesini harus orang orang yang terlatih, jika melaksanakan pelayaran samudera," tutupnya. (ufx)
Berita